a. Proses Morfologi
Pada
amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan
yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada
urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan
rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura,
perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan
organ-organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi
dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian
akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan
morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari
pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang.
Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan
perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga
berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan
tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada
paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah
berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan
secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah
terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu,
fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis,
pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata
perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan.
Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini
disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu
mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu
mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk
siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan
amonia.
c. Perubahan spesifik
organ
tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon.
Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan
menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon
thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3
menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian
dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap
melanjutkan fungsinya.
3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis
ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan
katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3)
dari thyroid selama metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal
ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized berudu
memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon
T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon
thyroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi
saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai
terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya
kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami
perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan
bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan
memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja
ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar
pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid
berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar
pituitary yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk
menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon thyroid juga
berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa
gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit
dewasa diaktivasi oleh hormon thyroid. Respon T3 adalah aktivasi
transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan sisi
yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3
dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin,
hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator transkripsi. Belum
diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada
jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel).
Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini
terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada
posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup
anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota
tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
0 komentar:
Posting Komentar